Rabu, 22 Mei 2013

Dongkrak Intelejensi Balita dengan Mendongeng

Sering kali kita heran ketika mendengar balita menyebut benda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mereka mengetahuinya? Ya, tepat sekali. Semakin sering balita dibacakan cerita, tentu semakin luas wawasan si balita tersebut.
Bayangkan saja ketika kita kanak-kanak dulu, dongeng sebelum tidur adalah sesuatu hal yang sangat ditunggu-tunggu. Tanpa kita sadari bahwa pembacaan dongeng bisa meningkatkan intelejensi balita. Sejumlah penelitan mengemukakan bahwa perkembangan bahasa dan bahkan intelejensi tergantung pada banyak atau luasnya perkembangan kosa kata anak. Dan kosa kata akan banyak berkembang melalui cerita yang sering kita bacakan itu.
Ketika anak menginjak usia 1 – 2 tahun, mereka mulai menyadari bahwa kata-kata yang kita bacakan merupakan bagian dari cerita. Ini berarti semakin sering kita bercerita, maka akan semakin bertambah juga kosa kata anak. Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul Developmental Psychology: A Life-Span Aprroach menyebutkan bahwa mendengarkan cerita merupakan kegiatan bermain yang memiliki sifat menghibur bagi balita. Karena melalui kegiatan itu anak akan merasa senang, mereka juga akan mengenal banyak obyek dan konsep tertentu yang terdapat dalam buku cerita, seperti warna, waktu, bilangan dan lainnya.
Tidak perlu khawatir jika kendalanya adalah biaya dalam membeli banyak buku cerita. Karena pada masa-masa itu, akan lebih baik jika kita membacakan sekitar 3 – 4 buku saja dan dilakukan secara berulang kali. Ketimbang banyak buku, namun hanya dibacakan sesekali saja.

Belajar Bahasa Asing? Why Not?

Keterampilan lebih dari satu bidang menjadi tuntutan yang tidak bisa dihindari di era ini. Bagaimana tidak, perusahaan akan diuntungkan dengan mempekerjakan orang yang terampil. Karena dengan membayar seorang karyawan terampil, banyak pekerjaan yang bisa terselesaikan. Dan kesempatan untuk orang yang biasa-biasa saja akan semakin sempit.
Salah satu keterampilan yang dipertanyakan ketika melamar pekerjaan adalah keterampilan berbahasa asing. Terutama bahasa Inggris. Disitulah seleksi alam akan diuji kebenarannya. Banyak sekali para sarjana, bahkan lulusan S2 yang tak mampu menguasai bahasa inggris dengan baik. Alhasil kesempatan kerja mereka dirampas orang lain.
Ya, benar. Menyesal pastilah di kemudian hari. Ketika duduk di bangku sekolah atau kuliah, banyak yang menyepelekan pentingnya menguasai bahasa asing. Banyak tempat kursus bahasa asing dibanjiri oleh para sarjana, dan para pencari kerja yang membutuhkan sertifikat dan keahlian berbahasa asing. Mereka tak segan merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkannya.
Fenomena itu membuktikan bahwa di era global ini bahasa asing bukan sekadar untuk gaya-gayaan semata. Tetapi memang benar-benar diperlukan untuk berkomunikasi. Karena tak menutup kemungkinan rekan kerja kita kelak adalah orang asing. Faktanya banyak orang asing yang mendirikan perusahaan di Indonesia.

Lulus SMA. Mau Kemana Ya?

Oleh: Thoriq Tri Prabowo             
Hari pengumuman ujian akhir yang mendebarkan itu akhirnya berlalu. Huru-hara, konvoi, coret-coretan, dan ritual khas pesta kelulusan pun sudah berakhir. Sudah saatnya memikirkan agenda berikutnya, apa yang harus dilakukan pasca lulus ujian. Tertutama siswa-siswi lulusan SMA yang sudah tak bisa dikatakan anak-anak lagi.
Ada beberapa rencana yang mungkin sudah dipersiapkan bagi siswa-siswi yang dinyatakan lulus menempuh ujian akhir. Sebagian melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang mereka idam-idamkan, dan ada sebagian yang memilih bekerja, karena alasan ekonomi atau lainnya. Dan apapun agendanya sudah harus dipersiapkan mulai sekarang juga.
Pendaftaran siswa atau mahasiswa baru sudah banyak dibuka dan sangat ramai dibicarakan, bahkan jauh-jauh hari sebelum kelulusan diumumkan. Tidak ada salahnya mulai mempersiapkan tetek bengeknya mulai dari sekarang. Karena semakin lama, sebelum masa penutupan datang, pendaftar akan semakin membanjiri perguruan tinggi yang mereka incar.
Masa pasca kelulusan bukan lagi masa untuk kebingunguan mencari jurusan dan perguruan tinggi mana yang akan dipilih. Urusan seperti itu seyogianya sudah dipikirkan jauh-jauh hari. Namun seringkali semua tak berjalan sesuai dengan harapan dan rencana, maka harus ada alternatif lain untuk menyelamatkan masa depan kita.
Perlu banyak pertimbangan untuk memutuskannya. Dan peran orang tua dalam mengarahkan putra-putrinya untuk melanjutkan belajar dimana, sangatlah penting. Karena bagaimana pun, pendidikan anak pada masa itu masih dalam tanggung jawab orang tua.

Perpustakaan Mengontrol Peradaban Bangsa


Indonesia merupakan negara yang tingkatan minat baca masyarakatnya masih tergolong rendah ketimbang negara-negara lain. Menurut International Publishers Association of Canada, rata-rata masyarakat Indonesia hanya mampu membaca sekitar 5.000 judul buku setiap tahun. Bandingkan dengan Malaysia 15.000 judul buku, Jepang 65.000 judul, Jerman 80.000 judul dan Inggris 100.000 judul setiap tahun. Ironis sekali. Bagaimana negara akan maju jika ilmu pengetahuan dan pendidikannya tidak berkembang?.
Rendahnya minat baca membuat pendidikan dan ilmu pengetahuan di Indonesia tidak berkembang dengan baik. Tidak heran jika di kancah internasional Indonesia masih sangat tertingggal dari segi apapun. Bukan mustahil jika penyebabnya adalah minat baca masyarakat Indonesia yang masih sangat rendah, karena bagaimanapun ilmu pengetahuan diperoleh sebagian besar dari membaca.
Selain rendahnya minat baca, ada faktor lain yang menyebabkan keterbelakangan pendidikan dan ilmu pengetahuan di Indonesia, yaitu adalah kualitas buku bacaan. Beberapa waktu yang lalu ada beberapa kasus bahwa buku bacaan dengan konten yang mengandung pornografi, sara, dan hal yang tidak sepantasnya dibaca oleh siswa tetapi justru masuk ke kalangan sekolah, sangat memperihatinkan memang.

Budaya Literasi Informasi


Pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer di era ini, seseorang dipandang terhormat bukan karena harta dan tahtanya lagi, tetapi dari seberapa berpendidikan ia. Pendidikan sangat identik dengan membaca, karena tanpa membaca seseorang akan buta informasi. Bahan bacaan pun sangat bervariasi, mulai dari buku teks yang ada di perpustakaan, koran, jurnal, dan lainnya. Dari semua bahan bacaan tersebut manusia akan mendapat banyak informasi.
Mendapatkan informasi atau berita di zaman sekarang bukanlah hal yang susah. Adanya gadget yang memiliki kemampuan untuk mengakses internet dimana pun dan kapan pun menjadikan persebaran informasi berkembang sangat pesat. Informasi yang dahulunya susah didapat, sekarang berbalik menjadi begitu mudah didapat, bahkan cenderung sangat melimpah.
Kini yang menjadi persoalan bukan lagi “Bagaimana mendapatkan informasi?” tetapi “Bagaimana memilah dan memilih informasi yang valid?”. Komersialisasi informasi menjadikan banyak media dan sumber-sumber informasi lainnya kurang obyektif dalam menyajikan informasi. Sehingga menyebabkan kebingungan pada masyarakat sipil yang benar-benar membutuhkan informasi tersebut. Masyarakat harus lebih jeli dan selektif dalam menilai berita yang ada baik di media massa, internet, atau dimana saja.

Selasa, 12 Maret 2013

aku (indonesia) tak bisa menulis

Oleh:Kholid Khoirul Fahmi
a:tuliskan sebuah wacana!
z:aku tak bisa
a:tuliskan sebuah paragraf!
z:aku tak bisa
a:tuliskan sebuah kalimat!
z:aku tak bisa
a:tuliskan sebuah klausa!
z:aku tak bisa
a:tuliskan aku sebuah frasa!
z:aku tak bisa
a:tuluskan sebuah kata!
z:aku tak bisa
a:tuliskan sebuah morfem!
z:aku tak bisa
a:tuliskan sebuah fonem!
z:aku tak bisa
a:lalu pa yang bisa kau tulis?
z:.
a:kamu saya nyatakan lulus playgroup, sebentar lagi kamu jadi pemimpin tertinggi di negeri ini (rakyat katanya).
z:aku bisa

Minggu, 03 Maret 2013

Rumput di Hutan Nangsri

Oleh: Kholid Khoirul Fahmi
Matahari belum terbit dari persembunyiannya, tapi para petani perkasa telah menyebar meramaikan pagi sunyi. Ada yang ke sawah, ladang, kebun, atau sungai besar yang membelah desa. Di antara para petani itu terlihat sesosok manusia yang menyelusuri lebatnya hutan desa. Dengan membawa sebilah arit (sabit), dia mulai menebang rumput-rumput liar penghisap nutrisi tanaman produksi para petani. Dan disaat matahari telah berada di tengah langit, barulah petani itu kembali ke rumah untuk memberikan pakan untuk kambingnya yang kelaparan. 

Rumput-rumput liar yang ditebang tadi beberapa hari lagi akan tumbuh lagi dan ditebang lagi, begitulah siklus kehidupan rumput-rumput liar. Apakah mereka tidak bosan dibunuh dengan kejamnya tanpa rasa ampun? Apakah mereka tidak memiliki rasa sakit? Apakah mereka memang syetan terkutuk yang bisanya mencuri makanan dari tanaman lain? Mengapa para petani tidak menyemprotnya saja agar mereka punah dari muka bumi?

Tentu pertanyaan-pertanyaan diatas tidak perlu kita pikirkan terlalu dalam. Seperti yang kita ketahui dibalik tingkah laku hidupnya yang parasit, ada segi kebermanfaatan yang telah diberikan Tuhan kepada manusia untuk memanfaatkannya dengan baik. Jika mereka bisa mengaduh, tentu takkan ada manusia yang tega menebangnya kecuali jika manusia itu syetan. Para petani tentu tidak mungkin menyemprotnya secara frontal karena rumput-rumput di hutan nangsri ini menjadi mengganjal perut ternaknya. 

Itulah salah satu kebesaran sang pencipta kepada kita. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan baik dan menyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Lestarikan rumput-rumput liar yang ada di hutan, janganlah ditebang semua secara frontal. jagalah hutan agar lestari agar rumput-rumput liar bisa tumbuh sepanjang tahun sehingga ternak kenyang, petanipun senang.........
                  

NANGSRI

                                                                                  Oleh: Kholid Khoirul Fahmi
Namamu "Nangsri"
Adalah cita dan harapan bersama rakyat
Negeri yang asri
Gemah ripah loh jinawi
Subur makmur
Rakyat sejahtera
Indahnya hutan tetap lestari.

Namamu "Nangsri"
Adalah cita dan harapan pemuda pemudi
Negeri yang menghantarkan mereka pada kesuksesan
Gempur kemiskinan dan kebodohan
Senyum menghiasi setiap wajah tumpuan masa depan bangsa
Ramai oleh keluhuran budi pekerti
indahnya malam terjaga walau gelap menyapa.

Namamu "Nangsri"
Akan kukenang abadi
Nada alam hijaumu selalu kuingat selalu
Gerakan petani disawah,  
Seringai senja di desa membawaku  kedalam nostalgia
Rakyatnya yang ramah akan kuingat namanya satu persatu
Indahnya Nangsri takkan pernah terganti di hati



Sabtu, 23 Februari 2013

Ayo Nulis, Ayo Gajian!

Apa kabar teman nangsri-onliners? Maaf ya lama nggak kelihatan, udah mulai musim rada sibuk soalnya. Nah ini mumpung waktu luang saya mau iseng-iseng nulis aja daripada nganggur, kebetulan mood juga lagi ada, mudah-mudahan bermanfaat deh ya buat kita semua. Nah siang-siang gini biasanya temen-temen pada ngapain? Yah, macem-macem ya, ada yang habis dari sawah, kebun, ada yang baru pulang sekolah, banyak deh kegiatannya. Nah yang mau saya bahas disini adalah ngajakin temen-temen buat mau nulis. “Nulis apa?” Ya nulis apa aja sih, mau cerita, puisi, artikel, fiksi, ilmiah, apa aja boleh deh. Saya mau sharing pengalaman saya nulis di media massa nih.

Nulis di media massa misal Koran, jurnal, atau media massa online itu gampang-gampang susah sih sebenernya, kadang kudu sabar kalo tulisan kita yang kita kirim berulang-ulang nggak dimuat. Nah nggak apa-apa lah itung-itung belajar nulis lagian buat ngisi waktu luang daripada main sana-sini nggak jelas, nulis nggak ngabisin biaya alias gratis, malah dapet honor. Honornya ya lumayan lah kalo buat beli pulsa lumayan. Eh ini kok udah ngomongin honor aja sih.
“Nah gimana sih cara nulis sama ngirimnya?”.

Jumat, 15 Februari 2013

Sakit Gigi Haji Salamon

Oleh: Aisy Laztatie

     Keberadaannya seperti seekor lebah yang memberikan banyak manfaat di perkampungan itu. Sifat dermawannya sangat disegani warga kampong. Sfatnya yang penyayang terhadap anak – anak membuat anak – anak sering kebagian uang saku sebelum pergi ke sekolah jikamelewati depan rumahnya. Selalu ringan tangan untuk menghulurkan bantuan baik berupa uang, maupun tumpangan mobil. Selalu tunduk dan hormat dengan orang – orang yang lebih tua darinya maupun lebih muda darinya. Hingga dengan sikap baiknya, ia seperti manusia yang mengucurkan madu kasih sayang dan ketentraman dalam kampong. Namun,ada kalanya seekor lebah menyengat, jika keberadaaanya terganggu. Ini juga yang terjadi pada pertengahan bulan agustus di kampong tarakan.

Minggu, 10 Februari 2013

Sinau Bareng Siswa SD

Silakan yang berminat segera bergabung dengan saya untuk sinau bareng bagi siswa SD dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Sinau bareng dilakukan setelah ashar sekitar jam 16.00 WIB. Materi pelajaran yang dipelajari adalah umum baik matematika, bahasa indonesia, IPA, bahasa inggris, dan lainnya. Tetapi diprioritaskan materi pelajaran yang dipinta anak didik kelas 6 karena mereka akan segera mengikuti ujian.
Bagi yang berminat silakan datang saja ke rumah dengan membawa perlengkapan masing-masing (buku, bolpoin, dan alat tulis lainnya.). Tidak diperkenangkan membuat gaduh, meski belajar dilakukan dengan santai, materi belajar lain seperti komputer menyesuaikan permintaan peserta didik.
Oke bagi yang membaca ini boleh disebarkan ke adik-adiknya dan bergabung ke rumah saya, pada tahu kan? jangan lupa belajar ya adik-adik nangsri!

Satu Rumah Ibadah Satu Perpustakaan

Indonesia adalah negara dengan beragam suku, budaya, bahasa, agama dan lainnya. Dari sabang sampai merauke tergabung menjadi sebuah kesatuan bernama Indonesia. Menjadi negara multikultural bukan suatu hal yang mudah, begitu banyak tantangan yang harus dihadapi. Dalam hal itu perbedaan persepsi yang kerap kali memicu timbulnya konflik, dari konflik kecil sampai konflik yang serius. Konflik yang sering muncul adalah berkaitan dengan SARA. Hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman dan informasi masyarakat terhadap golongan yang lain.

Kamis, 07 Februari 2013

Idul Adha 2012 di Ngercosari


Oleh: Thoriq Tri Prabowo
Copy paste dari Mengatasi Masalah dengan Menambah Masalah edisi Jumat 26 Oktober 2012.
Lama sekali unseriouser kita tak berjumpa, ya maklum lah semester yang kian menua mengakibatkan harus lebih serius lagi kuliahnya, nggak boleh asal mangap di kelas lagi. Yang paling membingungkan untuk minggu-minggu ini sebenernya deadline ngumpulin judul skripsi buat diajuin ke kepala jurusan, asli sampai sekarang belum nemu judul yang pas, selalu aja kurang pas, kadang terlalu impossible kadang terlalu easy buat dikerjakan, begitu kata dosen dan saya Cuma manut frens! Oh ya di sela-sela kesibukan mencari judul, akhirnya ada juga hari libur yang ditunggu-tunggu. Meski tak terlalu lama jangka liburnya, tetapi cukup membuat otak segar, dengan segala kegiatan dan perasaan yang riang gembira, yeah! Mulai bersemangat lagi, dank ala ingat judul skripsi yap using lagi.
Oke, hari libur bertepatan dengan salah satu hari raya umat muslim yaitu idul adha, ya sebenarnya libur juga karena memang diperuntukkan hal tersebut. Ya pada bulan kurban di tahun-tahun sebelumnya sih nggak ada ytang special gitu, saya lebih cenderung pasif dan makan sate saja, tetapi ada sedikit peningkatan di tahun yang sekarang. peningkatannya adalah keikut-sertaan saya dalam acara tersebut, ya sebut saja saya sebagai panitia penyembelihan manusia, eh hewan kurban. Meski tak memakai co card. Oke tugas saya sangat simpel sebenarnya, tetapi efeknya juga wow banget kalo saya sampai salah dalam menjalankan tugas, oke mari kita lihat sedikit dokumentasi dari kegiatan-kegiatan saya dan rekans.
Ini nih tugas saya:

Nangsri Online Contributor Hunt


Dicari sukarelawan untuk menjadi kontributor pada Nangsri Online: Jembatan aspirasi masyarakat Nangsri . Syarat menjadi kontributor adalah warga masyarakat Nangsri, Tening, Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah Indonesia, bagi yang sudah berdomisili ataupun tidak berdomisili tidak masalah yang penting pernah dan masih menjadi masyarakat Nangsri.
Oke kok kita bicara syarat mulu padahal belum tahu kontributor itu apa. Oke saya jelasin deh ya, contributor itu semacam sukarelawan gitu, nah sukarelawan apa riq? Sukarelawan buat menjadi penulis dalam blog kecintaan kita yaitu Nangsri Online.
Trus apa yang ditulis riq?

Kidungan Karya Sunan Kalijaga


Copy Paste dari: Sukolaras in Budaya Jawa, Musik Jawa.
Siapa Sunan Kalijaga, dia adalah murid dari Sunan Bonang salah satu dari walisanga  yang terkenal oleh kalangan kumunitas jawa. Nama kecilnya adalah Lokajaya yang suka berpakaian serba hitam dan malang melintang di kawasan Lasem, Rembang (sekitar hutan Jatiwangi) Jawa Tengah. Itulah legenda Sunan Kalijaga dari salah satu versi. Asal usul Sunan Kalijaga tercantum dalam berbagai naskah kuno, babad, serat, hikayat, atau hanya cerita yang turun temurun. Dalam salah satu versi, Sunan Kalijaga hidup dalam empat era pemerintahan (Majapahit, Demak, Pajang dan awal pemerintahan Mataram). Terlepas dari berbagai versi itu, kisah Sunan ini memang tak pernah padam dikalangan masyarakat pantai utara Jawa Tengah hingga Cirebon, utamanya dalam kaitannya cara berdakwah yang beda dengan metode yang digunakan oleh para wali yang lain. Dia sangat pintar  memadukan dakwah dengan seni budaya yang telah mengakar dalam masyarakat jawa, semisal lewat wayang, gamelan, tembang, ukir, dan batik, yang sangat populer masa itu. Babad dan serat mencatat mencatat Sunan Kalijaga sebagai pengubah beberapa tembang. Ilir-ilir yang lyriknya punya tafsir yang sarat dengan dakwah. Misalnya tak ijo royo-royo dak sengguh pengenten anyar. Ungkapan ijo royo-royo bermakna hijau, lambang Islam, sedangkan Islam, sebagai agama baru, diasumsikan penganten anyar, alias penganten baru.