Rabu, 06 Februari 2013

Budaya "Momongi" Mempererat Persahabatan

Mumpung masih anget semangat nulisnya, kali ini saya akan membahas tentang budaya "momongi". warga nangsri pasti tahu kan dengan budaya ini, kalau enggak tahu mungkin ia baru saja lahir. budaya ini mungkin sudah tidak ditemui lagi pada zaman sekarang, orang menganggapnya tahayyul, kurafat, dan tidak baik. sekarang orang lebih banyak menggunakan istilah doa selamat.

    budaya "momongi" adalah sebuah ritual khusus yang dilakukan oleh masyarakat jawa untuk mempertingati hari kelahiran menurut kalender jawa. contohnya, si ani (nama samaran) lahir pada hari senin kliwon, maka setiap 35 hari sekali akan jatuh hari yang sama yakni senin kliwon, maka pada setiap hari senin kliwon orang tua ani akan memanggil anak - anak kecil untuk diajak makan bersama. hidangan yang disajikan diantaranya adalah nasi putih dengan alas cobek, ikan bakar ataupun goreng, cabe rawit merah, arang dan sambal. satu hidangan mereka makan bersama, berebut tangan dan saling berebut lauk. sebelum makan biasanya si ibu akan membacakan do'a selamat, sambil melemparkan arang dan cabe rawit ke atap rumah, lalu memukul - mukulkan pengulek ke kepala masing - masing anak yang turut makan. 
  
tanpa mengesampingkan sebuah hukum agama, sebenarnya ritual "momongi" bisa dimanfaatkan sebagai pengukuh dan mempererat persahabatan. usia anak - anak adalah usia yang sangat baik untuk merekamkan segala jejak kenangan dan kehidupan yang menyenangkan sehingga ketika mereka menginjak remaja mampu merangsang imaginasi dan kreatifitas anak. mereka tidak hanya bermain dengan anak perempuan, namun bisa berbagi dengan anak laki - laki, dan dari sinilah timbul rasa persahabatan yang kukuh.

melihat kenyataan yang berlaku saat ini, apabila tidak ada ruang untuk anak - anak kecil menikmati masa kecil mereka, sungguh miris.pada usia anak - anak, mereka sudah dihidangkan dengan sajian televisi yang kurang mendidik. berbagai sinetron dengan paparan kekejaman, kejahatan dan cerita - cerita licik yang tak mendidik, acara music, reality show dan jarang sekali ada acara - acara yang mengandungi unsur edukasi. ada beberapa acara edukasi, dan itupun tidak banyak, misalnya petualangan si bolang, upin - ipin, dls. hal yang paling ditakuti apabila anak - anak kecil mulai kehilangan jati dirinya sebagai remaja yang tumbuh membesar sesuai dengan masanya. yang ada justru "remaja buih" remaja yang hanya hidup mengikuti trend, mengikuti apa yang dunia sedang hidangkan tanpa memiliki alur yang jelas.

    jadi, menurut saya, bahwa budaya momongi sebagai ritual yang sangat diminati anak - anak pada waktu itu sangat baik untuk memperat hubungan persahabatan asalkan niat dari "budaya momongi " itu adalah sekedar berbagi makan, menyenangkan anak - anak tanpa niat untuk ritual yang mendekati tahayyul.

sekian, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar